Jumat, 02 Maret 2012

Tips Memilih Karir dan Pekerjaan

“Setiap orang hakikatnya sedang melakukan gambling ketika memilih karir atau pekerjaan. Ia harus mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk itu.” 

DR. HARRY EMERSON FOSDICK
MENGAPA HARUS MINAT?
Satu hal yang biasanya paling sulit dilakukan anak muda yang mulai mencari kerja adalah memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan diri mereka. Mengapa harus sesuai? Menurut penelitian yang dilakukan sejumlah psikolog di Amerika diketahui memilih bidang pekerjaan yang sesuai ternyata tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi keuangan semata, tapi juga memiliki dampak besar terhadap kesehatan fisik dan jiwa kita.

Hubungan Pekerjaan dengan Kesehatan. “Banyak anak-anak muda yang memulai hidupnya dengan penuh gairah dan mimpi indah, akhirnya tiba pada usia empat puluh tahun dalam keadaan frustrasi bahkan menderita gangguan mental,” kata Dale Carnegie, penulis buku psikologi populer asal Amerika. “Dan ini bukan sesuatu yang mengherankan,” katanya lagi, “jika saja Anda mengetahui begitu banyaknya kecemasan, penyesalan, dan frustrasi yang timbul karena salah dalam memilih pekerjaan.”
Penyebabnya? Karena mereka merasa tidak bahagia dengan pekerjaannya!

“Tidak ada yang lebih patut dikasihani,” kata Edna Carr, konsultan karir ternama yang pernah mewawancarai ribuan tenaga kerja untuk DuPont Company, “selain orang-orang yang tidak memperoleh apa-apa dari pekerjaannya kecuali gajinya semata.”

Hal senada diungkapkan Dr. William Meninger, psikiater tersohor yang pernah melakukan penelitian di Angkatan Darat Amerika. Ia mengatakan, “Kami banyak belajar di dinas tentara tentang pentingnya proses seleksi dan penempatan kerja. Tentang pentingnya menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Ketika seseorang merasa salah ditempatkan, ketika seseorang merasa kurang dihargai sebagaimana mestinya, ketika seseorang percaya bakat dan kemampuannya telah disalah-gunakan, maka di situlah kita akan menemukan ’korban-korban peperangan psikologis’ yang sesungguhnya.” 

Menurut penelitian tentang umur panjang yang dilakukan di Amerika oleh Dr. Raymond Pearl dari Universitas Johns Hopkins diketahui bekerja di bidang pekerjaan yang sesuai adalah faktor penting yang mendukung seseorang berumur panjang.

Alasannya? Karena orang yang bekerja di bidang pekerjaan yang sesuai dengan dirinya akan senantiasa merasa bahagia dengan pekerjaannya. Mereka tidak akan pernah mengalami kecemasan, stres, penyesalan, dan kekecewaan yang seringkali menjadi faktor pemicu timbulnya berbagai penyakit fisik dan emosional pada diri seseorang. Aneka macam penyakit yang jika dibiarkan tumbuh dan berkembang akan memperpendek usia seseorang.

Dr. A. A. Brill, seorang psikiater kenamaan yang lain, mengatakan, “Seratus persen kelelahan yang dialami pekerja kantor muncul akibat tekanan psikologis bernama faktor emosional. Kejenuhan, kemarahan yang dipendam, perasaan kurang dihargai, perasaan tidak berguna, perasaan dikejar waktu, kecemasan, adalah faktor-faktor emosional yang membuat lelah pekerja kantor. Menjadikan mereka rentan terhadap penyakit flu, mengurangi kinerjanya, dan membuatnya pulang ke rumah dengan membawa sakit kepala.”

Pendapat serupa dikemukakan Sue Browder, penulis buku laris Eight Easy Ways to Look and Feel Years Younger. Ia mengatakan, “Stres yang timbul akibat ketidakpuasan di tempat kerja bisa membuat Anda terlihat letih dan lelah. Ini pada akhirnya dapat menyebabkan timbulnya sejumlah penyakit tertentu. Penelitian yang dilakukan oleh Northwestern Life Insurance beberapa tahun lalu juga menemukan bahwa separuh orang yang bekerja di bidang pekerjaan yang penuh dengan ketegangan dan tekanan seringkali menderita sakit kepala, sakit flu, radang pencernaan, bronchitis, dan pneumonia.”

Douglas LaBier, Direktur Center for Adult Development, Washington DC, juga sependapat dengan hal itu. Ia mengatakan, “Seringkali orang merasakan sakit punggung, sakit kepala, atau sakit perut selama hari kerja. Namun saat akhir pekan tiba, gejala tersebut hilang secara misterius untuk kemudian muncul kembali pada Senin paginya.”

Menurut Deepak Chopra, penulis Magical Body, Magical Mind, mayoritas serangan jantung di Amerika terjadi pada hari Senin pukul sembilan pagi. Alasan yang paling banyak dikemukakan para korbannya adalah ketidakpuasan di tempat kerja.

Para peneliti dari Universitas California, Los Angeles, juga menemukan orang-orang yang pernah bekerja selama sepuluh tahun di lingkungan kerja yang penuh ketegangan dan tekanan akan lima kali lebih banyak beresiko terkena berbagai jenis penyakit kanker dibanding mereka yang menikmati pekerjaannya.

Sumber: Buku Kiat Jitu Mendapatkan Pekerjaan Idaman (Edwin Solahuddin, Penerbit Escaeva, 2008)

Perbedaan Pekerjaan dan Karir

Selama ini kebanyakan orang terpaku pada rutinitas kerja dan tanpa disadari menyebabkan pada pemenuhan atas tuntutan dapur ngebul semata sehingga tidak mampu mengoptimalkan passion atau optimalisasi diri atas apa yang disukainya.
Bahkan, kebanyakan pekerja tidak mampu membedakan antara pekerjaan dan karir. Berbedakah?

"Karir berbeda dengan pekerjaan. Kalau pekerjaan merupakan sepenuhnya milik perusahaan sementara karir sepenuhnya mengenai diri sendiri dan demi  kebaikan
individu itu sendiri," kata Career Coach Rene Suhardono, saat berbincang di sela launching buku ‘Your Job is Not Your Career’ terbitan Literati, di Restoran Suis Butcher, Plaza Dago, Senin (5/4/2010) sore.

Ia mencontohkan segala tindak tanduk yang dilakukan seorang karyawan dalam sebuah perusahaan yang harus mengikuti pola peraturan perusahaan. "Namun pada
kenyataannya berbeda dengan apa yang dilakukan," pungkas laki-laki jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini.

Hal serupa ternyata juga terjadi di dunia enterpreuner. Tidak dipungkiri Rere, sebagian orang memilih dunia enterpreneur demi pemenuhan kebutuhan hidup dan bukan atas minat dan kecintaannya atas dunia yang digeluti. Orang cenderung memilih pada tren pekerjaan yang tengah digandrungi banyak orang.

"Nggak hanya sekadar enterpreneur tapi juga menjalankan panggilan hati," terang penulis, penikmat makanan, sekaligus pengagum karya Napoleon Bonaparte ini.
Satu kunci yang dapat memunculkan passion seorang pekerja sehingga membuat apa yang dikerjakannya tersebut dapat dicintai sepenuh hati dan bukan atas dasar tekanan dan kebutuhan semata.

"Jujur terhadap diri kita sendiri atas apa yang kita kerjakan apakah sesuai dengan minat kita atau tidak," tuturnya.

Ia menambahkan, fenomena lain yang sering dijumpai dalam dunia kerja adalah ketika pekerja tersebut mempertanyakan pengangkatan mereka menjadi karyawan
dalam sebuah perusahaan setelah sekian lama menunggu kepastian.
"Berpikir apa yang telah kita berikan perusahaan kepada kita, sudah layak kah kita untuk itu dengan apa yang kita lakukan?" katanya.

Dalam buku teranyarnya itu, Rere memberikan beragam cara untuk memunculkan passion yang ada di dalam diri setiap orang yang dijabarkan ke dalam dua buku.
‘Your Job is Not Your Career’ terbagi ke dalam 160 halaman dan 2 bagian.
Bagian pertama akan mengulas mengulas karir, pekerjaan, dan esensi kesuksesan melalui perspektif passion, mission, motivation dan action.

Sementara di dalam buku kedua ’Career Snippet-embrace Your Passion. Live a life of action. Build Our Nation, terdiri dari 190 halaman. Dalam bagian kedua ini
Rere membeberkan tips praktis seputar karir dan pekerjaan, serta kumpulan dengan para tokoh yang sukses menempa jenjang karirnya.
(ahy/dip)

Sumber