Selasa, 08 Mei 2012

Menangkan Hati Atasan Anda di kantor dalam 10 menit

“Apalagi yang mesti aku lakukan agar Pak Daniel puas terhadap hasil kerjaku? Rasanya semua tugas selalu kuselesaikan sesuai deadline deh, tapi si bos itu masih saja kelihatan tidak puas,” ungkap Yeni (28) seorang Account Executive pada Andin, sahabatnya di kantor
Mungkin hal ini juga sering Anda alami? Merasa sudah bekerja maksimal tapi saat dipanggil untuk promosi, bukan nama Anda yang tertera. Saat penyesuaian gaji kepada karyawan, bukan Anda juga yang dipanggil. Lalu apa sebenarnya salah Anda? Tak perlu kecil hati jika ‘masalah’ ini menimpa Anda, karena bisa jadi Anda belum melakukan ‘semuanya’ yang dituntut secara tidak tertulis oleh atasan kepada bawahannya!:
Untuk ‘memperluas’ wawasan Anda mengenai bagaimana sebenarnya tipe karyawan yang disukai oleh para atasan, Anda bisa menyimak petikan berikut
Karyawan dengan Inisiatif Tinggi Inisiatif yang tinggi adalah faktor vital yang diperlukan dalam diri seorang individu yang telah menjadi pekerja kantoran. Selain baik untuk dirinya, lewat inisiatiflah, kontribusi karyawan akan sangat terasa, terutama dalam memperingan beban kerja si atasan.
“Akhirnya bisa juga saya membaca e-mail yang penting-penting saja tanpa perlu men-delete junk mail yang masuk. Setelah saya cek salah satu staff, ternyata ia menyortir junk mail yang datang memenuhi mailbox,” ujar Lova (29) seorang Assistant Finance Director sebuah perusahaan lokal.
Karyawan Bebas Gosip
Gosip itu menyenangkan apabila dilakukan di tempat yang tepat. Tapi apabila dilakukan di kantor, jangan harap pujian bakal datang karena Anda telah merasa ‘sukses’ membawa berita baru untuk rekan sekantor. Walau kita kerap tak terasa, ternyata hal ini sering dikeluhkan oleh atasan terhadap anak buahnya yang sangat antusias mencuri waktu untuk bergosip di tengah-tengah waktu kerja. “Dari tiga orang copywriter yang saya bawahi, ada satu orang yang seringkali tak pernah ada di mejanya saat saya membutuhkannya. Usut punya usut, ternyata kebiasaan nona satu itu bertengger di meja temannya dan sibuk berkomat-kamit. Selain tidak optimal produktifitasnya, lama-kelamaan saya lebih tenang dan yakin menugaskan yang dua lainnya ketimbang dia,” papar Manda (30).
Karyawan yang Luwes Bekerja dalam Tim. “Saat mendapatkan sebuah deadline yang terlanggar, ternyata Peggy salah satu staff saya yang jadi penyebabnya. Ia tidak bersedia berkompromi untuk satu hal demi kelancaran tugas dalam tim,” ungkap Janti (31), seorang Product Manager busana impor. Atasan tidak akan memasukkan nama Anda dalam daftar karyawan berperforma baik jika ia adalah seorang yang susah diajak bekerja sama dalam tim.
Karyawan yang Bekerja secara Efisien
“Saya suka anak buah yang melakukan pekerjaan dengan cepat dan efisien, yang tidak perlu menghabiskan waktu berlama-lama hanya untuk mengerjakan satu jenis tugas. Apalagi yang melibatkan saya untuk mengingatkan deadline pekerjaannya sendiri,” ujar Dewi (33), seorang Project Coordinator sebuah perusahaan asing. Usahakan bekerja secara sistematis dan berdasarkan skala prioritas agar target Anda terpenuhi. Jika terlalu banyak pekerjaan yang datang secara bersamaan, jangan segan menanyakan kepada atasan mana yang mesti Anda kerjakan terlebih dulu.
Karyawan yang Tanggap Terhadap Instruksi Atasan
Banyak karyawan yang tidak cepat tanggap atau salah menginterpretasikan instruksi atasan. Pergunakan ilmu ‘mendengar’ seoptimal mungkin saat atasan mendelegasikan satu pekerjaan pada Anda. Simpulkan instruksinya sekali lagi sebelum Anda meninggalkan ruangannya agar tak terjadi salah interpretasi.
Nah, tunggu apa lagi untuk berbenah diri?

0 komentar:

Posting Komentar